Rabu, 04 Desember 2013

Cara Membuat Tabulampot (Persiapan)

Penjelasan singkat.

Budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) banyak disukai karena memiliki beberapa kelebihan terutama bagi penghobi tanaman buah yang tinggal di daerah perkotaan dengan lahan minim, diantaranya :
• Tidak memerlukan tempat yang luas.
• Mudah dipindah-pindah tanpa merusak tanaman.
• Dapat berfungsi sebagai tanaman hias.
• Efesiensi pupuk lebih tinggi dibandingkan dengan menanam langsung di tanah karena pupuk yang diberikan tidak menyebar sehingga dapat diatur masa berbunga dan berbuah. 


Persiapan.

1. Memilih bibit
Ada beberapa jenis tanaman buah yang bisa ditanam dalam pot, antara lain jeruk, mangga, kedongdong, sirsak, jambu, apel dan rambutan. Sementara durian, meski bisa tumbuh subur dalam pot, tetapi sangat sulit dibuahkan. Pemilihan tanaman harus memperhatikan iklim setempat. Jika kita bertempat di wilayah pegunungan, pilih tanaman yang biasa hidup di dataran tinggi. Begitu pula sebaliknya, tanaman yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan biasanya enggan berbuah.

Dalam memilih bibit, sebaiknya menggunakan bibit hasil perbanyakan vegetative (cangkok, sambung pucuk, sambung susu dan okulasi) karena akan jauh lebih cepat berbuah dibandingkan dengan cara generatif (menggunakan biji). Bibit cangkokan mudah berbuah dalam waktu 1-2 tahun setelah penanaman, dengan kualitas buah hampir sama dengan induknya. Kekurangannya adalah kualitas buah tidak dapat dipertahankan sampai peranakannya, percabangan tidak teratur dan umurnya tidak panjang.

Untuk perbanyakan sambung pucuk, sambung susu dan okulasi, sulit memperkirakan kualitas buahnya. Terkadang kualitas buahnya lebih baik atau kurang baik dibanding induknya. Masa tunggu berbuah memakan waktu antara 2-3 tahun setelah ditanam.

Untuk meminimalkan resiko kegagalan maka sebaiknya harus dicermati karakteristik bibit yang prima, berkualitas dan cukup usianya dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Tumbuh subur dan normal sesuai dengan usia bibit seharusnya.
  2. Memiliki batang kokoh dengan percabangan tumbuh merata.
  3. Daun rimbun, berwarna hijau, tidak mengalami cacat akibat serangan hama dan penyakit.
  4. Perakaran tanaman tumbuh cukup rimbun dan tidak keluar dari media tanamnya.
  5. Batang atas dan batang bawah memliki ukuran seimbang.

Proses perbanyakan vegetatif hampir pasti meninggalkan ciri khusus pada bibit yang dapat dikenali diantaranya : 
  1. Bibit okulasi memiliki bekas tempelan mata tunas dibagian batang, bekas pemangkasan di atas bidang okulasi dan posisi batang menyerong pada bagian atas. 
  2. Bibit berasal dari sambung pucuk memiliki bekas luka berbentuk “V” pada bagian batang pokok. 
  3. Bibit sambung susu pada bagian batang pokok terdapat bekas pertautan. 
  4. Bibit cangkokan memiliki batang kekar, percabangan muncul dari tanah dan diameter batang besar tidak seimbang dengan tinggi tanaman. 

Perakaran Bibit Kokoh
Untuk mengetahui perakaran bibit yang kokoh, dapat dikenali dengan cara mengangkat bibit sewaktu masih berada di dalam polibag. Apabila polibag dan media tanam tidak goyang atau jatuh, berarti perakaran tumbuh dengan baik mencengkeram media tanam.

Syarat lain perakaran yang baik adalah akar tidak menyembul keluar dari polibag. Perakaran yang kurang kokoh akan menancap di tanah dapat mengakibatkan terputusnya akar saat bibit dipindahkan dari polibag ke pot tanam.

Umur Bibit. 
Saat memilih bibit tanaman buah, yang juga menjadi perhatian utama adalah umur bibit yang sudah mencukupi. Bibit yang sudah berumur 6-8 bulan dengan tinggi lebih dari 60 cm akan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.

2. Wadah yang sesuai
Jika ingin sekaligus di jadikan sebagai tanaman hias, lebih baik memilih bentuk, warna dan bahan pot yang cocok dengan dekorasi. Umumnya bahan wadah yang dijual seperti wadah berbahan besi, plastik dan keramik. Pastikan dasar wadah memiliki lubang untuk drainase.

Pemilihan pot tergantung jenis tanamannya, tanaman berakar panjang membutuhkan pot ukuran lebih besar. Jeruk misalnya, bisa tumbuh dan berbuah lebat dalam pot berdiameter 50 cm, tapi mangga butuh pot yang berdiameter 70-80 cm. Supaya tambak indah, ukuran pot harus sesuai dengan besar dan umur tanaman. Bibit dengan tinggi 50-60 cm cocok ditanam dalam pot berdiameter 35 cm. Sedangkan jika bibit sudah setinggi 1,5 m butuh pot berdiameter 60-80 cm. 


3. Campuran media tanaman.
Siapkan sekam padi, pupuk kandang, dan tanah. Dapat menggunakan kombinasi bahan lain seperti pasir malang, pupuk kotoran burung, serutan kayu. Agar kesehatan tanaman lebih terjamin, belilah media dengan kemasan dan merek yang meyakinkan. Untuk alas, agar media tanam tidak keluar melalui lubang drainase sediakan salah satu dari styrofoam, gabus, pecahan genteng atau sabut kelapa. Sediakan juga pupuk cair organik dan pupuk NPK agar tanaman lebih subur dan lebih cepat berbuah.


Minggu, 01 Desember 2013

Cara Membuat Terarium (Perawatan)

Perawatan

1. Siram tanaman.
  • Terrarium terbuka (tidak memiliki tutup), siram setiap seminggu atau dua minggu sekali. Succulents dan kaktus hanya perlu disiram sekali sebulan. 
  • Terrarium tertutup, tidak perlu disiram secara berkala, disiram jika keadaan tanah sudah mulai kering. 
  • Jangan menyiram secara berlebihan, karena tidak adanya lubang drainase jadi siram secukupnya dan merata hanya untuk menjaga tanah tetap lembap. 
  • Batasi penggunaan pupuk untuk menjaga tanaman tetap berukuran kecil.
Terlalu kering: daun layu dan terlihat pucat. Lumut menjadi berwarna kecoklatan. Berikan sedikit air atau dengan semprotan air.

Terlalu basah: air berlebih akan mendorong pertumbuhan jamur dan membuat tanaman menjadi busuk. Jika dinding terrarium terdapat 25% embun, buka tutup wadah sampai dindingnya bersih. 


2. Jaga tanaman tetap sehat.
  • Bila terlihat ada tanaman liar, jamur atau tanaman yang sakit, secepatnya pindahkan area tersebut. Hati-hati juga dalam membuang bagian tanaman yang layu seperti bunga yang sudah lama dan tua. 
  • Jika terdapat tanaman yang cepat tumbuh besar, secara teratur cabut ujung batangnya atau buang bagian yang sudah mati / rusak. 
  • Jangan biarkan tanaman yang sudah mati terlalu lama di dalam terrarium, segera ganti. 
  • Pindahkan tanaman yang sudah teralu besar agar isi terrarium tidak menjadi sempit.
  • Bila terdapat serangga atau hama, ambil bagian yang terinfeksi (tanah, tanaman, batu, dll) lalu segera semprotkan insektisida.


Jamur pada terrarium.


3. Udara segar.
Jika terrarium memiliki tutup, sesekali biarkan tutupnya terbuka. Meskipun hal ini biasanya tidak perlu, kalau tanaman layu atau terjadi pengembunan di dinding wadah, perlu dibuka tutupnya agar udara segar bisa masuk. 


4. Kebersihan.

Jaga agar wadah tetap bersih:  
  • Bersihkan embun dan debu dari kaca. 
  • Bersihkan lumut liar yang menempel pada dinding wadah yang berbentuk seperti lapisan hijau pada kaca. 
  • Buang daun dan bunga yang sudah layu / mati untuh mencegah pertumbuhan jamur.

Cara Membuat Terarium (Pembuatan)

Pembuatan

1. Bersihkan wadah kaca.
Jika wadah yang akan digunakan pernah di pakai sebelumnya, bersihkan terlebih dahulu dengan air sabun dan bilas dengan baik agar menghilangkan sisa sabun. Terrarium yang kotor akan timbul bakteri jadi gunakan sabun antibakteri jika ada.

2. Tambahkan bebatuan.
Campurkan kerikil atau batu-batuan dan tambahkan arang secukupnya. Letakan campuran tersebut setinggi 3-4 cm di dalam wadah terrarium.

3. Tambahkan lapisan lumut.
Dengan menambahkan ini, akan mencegah tanah tercampur dan terlarut dengan bebatuan di bawahnya bila terkena air dan untuk membantu penyerapan air.

4. Masukan tanah.
Tergantung dari ukuran wadah terrarium dan panjang dari akar tanaman, tambahkan 6-8 cm tanah. Padatkan tanah yang sudah berada di dalam wadah untuk meratakan permukaan tanah. Gali lubang-lubang kecil di tanah untuk meletakan tanaman.




5. Masukan tanaman.
Sebelum memasukan tanaman ke wadah terrarium, bersihkan akarnya dengan lembut untuk menghilangkan tanah berlebih dan membantu tanaman untuk lebih cepat menempel ke tanah baru. Masukan akar dengan hati-hati ke lubang yang sebelumnya sudah di buat dan padatkan tanah di sekeliling tanaman, tepuk perlahan. ulangi cara tersebut untuk tanaman lain.


6. Tambahkan dekorasi.
Dapat ditambahkan lagi lumut atau bebatuan untuk memperindah bagian atas terrarium. Untuk mempertajam kesan natural, disarankan hanya meletakan bahan hiasan yang alami.





7. Berikan sedikit kelembapan.
Tambahkan sedikit air dan tuang dengan perlahan agar tidak merusak isi dan selesai!


Senin, 07 Oktober 2013

Cara Membuat Terarium (Persiapan)

Penjelasan singkat.
Terarium adalah taman Mini di dalam ruangan dalam wadah kaca. Di dalam kaca, tanaman membutuhkan perawatan yang rendah dan sangat cocok untuk orang yang tidak memiliki waktu untuk merawat taman atau yang tidak berbakat dalam mengurus tanaman. Anda dapat menggunakan berbagai macam tanaman dan menempatkan mereka dalam wadah kaca kecil yang bisa di meja, meja malam, dan tempat-tempat. Terarium  akan menambahkan keindahan natural kesemua jenis ruangan.


Memilih Terrarium:

1. Memilih Tanaman.

Tentukan tanaman yang akan anda gunakan. Hampir setiap tanaman yang mudah di rawat, dapat digunakan untuk terarium. Pilih beberapa yang memiliki karakteristik seperti dan mereka akan tumbuh bersama dengan baik. Tanaman klasik untuk terarium termasuk (namun tidak terbatas pada) pakis, lumut, succulents, dan kaktus.

Rekomendasi tanaman untuk terrarium bercahaya rendah:
Pakis, lumut, baby’s tears, hypoestes, fittonia, ivy, peperomia, sanseveria, schefflera.

Rekomendasi tanaman untuk terrarium bercahaya tinggi:
(Harus ditanam di wadah terbuka karena tanaman gurun membutuhkan tanah kering dan kelembapan rendah, juga perlu suhu hangat dan terkena sinar matahari dalam jangka waktu lama)

Kaktus, succulents, termasuk jade, aloe, borro’s tail, earth stars, echeveria, haworthia, sedum.



Kaktus
Succulents

Pakis
Lumut



3. Tentukan di mana tempat menaruh Terarium. 
Dalam masalah perawatan, terrarium sangatlah praktis, tetapi haruslah di letakan di tempat yang sesuai.
  1. Cahaya: semua tumbuhan butuh cahaya, dan tumbuhan di terrarium tidak terkecuali. tetapi karena kaca bersifat menguatkan cahaya, jangan di letakan di tempat yang terkena sinar secara langsung. pilihan lain, anda dapat memilih lampu yang khusus untuk berkebun.
  2. Suhu: Terrarium harus berada di dalam ruangan, tetapi jangan diletakan di dekat pemanas atau pendingin ruangan, hindari suhu extrim atau perubahan mendadak pada suhu sekitar terrarium.
  3. Permukaan yang sesuai: hindari meletakan terrarium di perabotan licin. mudah rusak dan mudah tergeser. jangan meletakan di tempat yang mudah di jangkau anak-anak dan hewan peliharaan.


4. Bahan-bahan yang diperlukan.
Bahan untuk membuat terrarium sebenarnya tergantung selera pembuat, tetapi pada umumnya ini yang perlu di persiapkan:
  1. Media tanah: pilih jenis tanah yang ringan untuk memudahkan saluran drainase (air tidak mengendap), akan lebih baik bila sudah termasuk lumut sphagnum / peat. untuk mengecek tingkat drainase, basahi tanah tersebut dengan sedikit air dan coba kepal di telapak tangan, kemudian buka kepalan tangan, tanah yang berat akan menggumpal tetapi tanah yang ringan akan berantakan.
  2. Bebatuan / Kerikil hias: membantu memperlancar drainase jika di letakan di bagian bawah terrarium dan memperindah terrarium jika di letakan di atas. Pilih batu yang berukuran 0,5-1,5 cm untuk bagian drainase, dan ukuran apa saja untuk bagian atas.
  3. Arang aktif: Jika wadah tidak memiliki lubang drainase di bagian bawahnya, arang aktif wajib di pakai karena berguna untuk menjaga tanah tetap segar. biasanya dapat di beli di toko peralatan aquarium atau berkebun.
  4. Lumut Lembaran: di letakan di bagian bawah terrarium, untuk menyedot sisa air yang menggenang. 
  5. Sarung Tangan: ketika mengurus lumut, sebaiknya menggunakan sarung tangan dan lengan panjang untuk menghindari infeksi jamur. Berguna juga untuk mengurus arang.
  6. Dekorasi: pilih dekorasi yang tidak mudah rusak bila terkena air terus menerus.
Untuk pemula dan ingin tidak repot, jangan menambahkan hewan kecil di terrarium, karena selain harus melakukan perawatan ekstra, hewan tertentu dapat merusak tanaman dan menyebarkan penyakit.